Remaja Wanita Ini Protes Kebijakan Larangan Wisuda Perpisahan SMA

Как выбрать лучшее веб-казино
April 27, 2025

Remaja Wanita Ini Protes Kebijakan Larangan Wisuda Perpisahan SMA, Begini Tanggapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang perhelatan wisuda perpisahan bagi siswa SMP dan SMA menuai kritik dari berbagai kalangan.

Salah satunya datang dari seorang remaja wanita yang merasa keputusan ini merampas momen penting dalam perjalanan hidup mereka sebagai pelajar.

Dalam unggahannya di Instagram @dedimulyadi71, remaja tersebut dengan tegas mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan yang dianggapnya terlalu membatasi kebebasan dan ekspresi siswa.

“Wisuda bukan hanya sekadar acara seremonial, tapi juga merupakan simbol dari segala usaha dan kerja keras kami selama tiga tahun,” ujar remaja wanita tersebut.

Gubernur Jabar kemudian menanggapi hal ini dengan santai tetapi penuh keyakinan.

Dalam sebuah video yang viral di berbagai platform, Dedi menjelaskan bahwa di banyak negara, wisuda tidaklah lazim diadakan untuk tingkat SMP atau SMA.

“Kenangan itu bukan hanya di acara wisuda, tapi dari proses belajar yang berlangsung selama tiga tahun. Jika acara wisuda dirayakan, bisa jadi malah mengarah pada komersialisasi pendidikan,” ujar Dedi.

Namun, sang remaja tidak tinggal diam dan berpendapat bahwa momen perpisahan sangat penting untuk menciptakan kenangan yang tak terlupakan bersama teman-teman, guru, dan sekolah.

“Ini bukan soal biaya atau kemewahan, ini soal penghargaan terhadap apa yang telah kami capai bersama sebagai simbol kebersamaan yang tak bisa diulang,” ujarnya dengan penuh semangat.

Perdebatan ini pun semakin panas, dengan sejumlah netizen turut serta menyuarakan pendapat, ada yang mendukung kebijakan gubernur yang akrab disapa KDM sebagai langkah efisiensi dan penghematan.

Di sisi lain ada pula yang merasa bahwa momen perpisahan adalah hak setiap siswa untuk merayakan pencapaian mereka apalagi setelah berjuang melewati ujian dan tahun-tahun yang penuh tantangan.

Meskipun kontroversi ini belum menemukan titik temu, satu hal yang jelas adalah perbedaan cara pandang mengenai arti penting sebuah perpisahan.

Bagi sebagian orang, momen itu adalah sebuah penutupan yang indah dari perjalanan panjang, sementara bagi yang lain, kenangan itu terbangun dari proses panjang yang lebih dari sekadar sebuah acara.

https://unidaaceh.ac.id/https://stsi-ska.ac.id/https://smpn48-jkt.sch.id/https://sma103jakarta.sch.id/https://sekolahalmunasemarang.sch.id/https://sditalkahfi.sch.id/https://penusa.ac.id/https://amikhb.ac.id/https://titik.ac.id/https://stibaiecbekasi.ac.id/https://smpn2cileungsi.sch.id/https://sman1bluluk.sch.id/https://mtsnegeri3nganjuk.sch.id/https://mitraadiguna.ac.id/https://mi-darulmubin.sch.id/https://darulihsan.sch.id/https://sman66-jkt.sch.id/https://smk1medanarea.sch.id/https://smkpumapati.sch.id/https://smpn1bali.sch.id/https://smpypkbiak.sch.id/https://banyumanis.desa.id/https://piksi-ganesha-online.ac.id/https://journal.staipibdg.ac.id/https://unhamka.ac.id/https://unindira.ac.id/https://staipibdg.ac.id/https://ma-tajululum.sch.id/https://sma1-mjt.sch.id/https://menarasiswa.ac.id/https://kyani.ac.id/https://kinderstationprimary.sch.id/https://mutiaraislamiplus.sch.id/https://sman104jkt.sch.id/

Comments are closed.